KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah penelitian tentang permasalahan
yang terjadi antara warga Kp.Siluman dan Perumahan Papan Mas. Makalah ini merupakan
hasil dari tugas kelompok yang ditujukan kepada mahasiswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan
(Softskill). Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar
secara mandiri yang ditunjukan kepada mahasiswa, agar kreativitas dan
penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan. Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui tentang
latar belakang dan ruang lingkup pembahasan dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi
pembelajaran dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Mudah – mudahan
makalah penelitian Pendidikan Kewarganegaraan yang telah kami buat dapat
bermanfaat bagi kami dan pembaca.
Bekasi , 11 juni
2015
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………….. i
Kata
Pengantar……………………………………………. ii
Daftar
Isi…………………………………………………… iii
BAB
I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang………………………………… 1
1.2 Rumusan
Masalah…………………………….. 2
1.3 Tujuan
Penelitian……………………………… 3
1.4 Manfaat
Penelitian…………………………….. 3
1.5 Pembatasan
Masalah…………………………... 3
1.6 Sistematika
Penulisan…………………………. 3
BAB II Isi
2.1 Permasalahan
Sosial…………………………… 5
2.2 Kronologi
Permasalahan………………………. 5
2.3 Deskripsi
Lokasi………………………………. 5
2.4 Hasil
Penelitian………………………………... 5
BAB
III Penutup
3.1 Kesimpulan
dan Saran…………………………. 6
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di Dunia ini manusia tidak akan bisa hidup sendiri, manusia akan terus
hidup berdampingan dengan manusia lainya agar terciptanya kehidupan yang
seimbang. Dibalik indahnya hidup berdampingan, manusia mempunyai masalah
tersendiri, tak bisa dipungkiri bahwa gesekan-gesekan horizontal yang terjadi
di lingkungan kita hidup merupakan akibat dari tidak adanya kepercayaan dan
saling toleransi terhadap satu sama lain, sehingga manusia cenderung mencari
cara-cara dan alternatif lain yang dinilai singkat untuk mengatasi masalah yang
sedang dihadapinya. Dari berbagai kasus, keributan sering kali terjadi karena
perselisihan-perselisihan kecil yang penyelesaiannya tidak pernah tuntas dan
pada akhirnya akan menimbulkan keributan yang berkepanjangan dan yang lebih
parahnya lagi adalah sampai memakan korban jiwa maupun harta, sehingga manusia
dalam hal ini selalu menyelesaikan konflik-konflik tersebut melalui sudut
pandang mereka tidak terkecuali pada daerah bekasi yang merupakan
bagian dari provinsi jawa barat, Indonesia. bekasi juga sebagai wilyah yang memiliki keberagaman suku dan budaya serta
sebagai kota industri terbesar di asia. Dalam pesatnya perkembangan industri di
bekasi, tentu saja meningkatkan kepadatan arus lalu lintas. Seiring semakin
padatnya arus lalu lintas tentu terdapat
pula dampak negatif. Pemerintah berupaya memberikan keamanan dan kenyamanan
bagi masyarakat dalam berkendara seperti kondisi jalan yang baik dan pemasangan
fasilitas pengendali dan pengaman pemakai jalan seperti jendulan melintang
(polisi tidur) yang mampu memberi akses nyaman dan aman bagi pengendara.
Fenomena jendulan melintang pada masyarakat Indonesia sudah lama dikenal.
Maksud pembuatan jendulan melintang pada mulanya sebagai pengendali kecepatan
bagi kendaraan yang lewat, sedangkan tujuannya untuk keselamatan. Keselamatan
warga juga si pengendara, namun hal tersebut tidak sesuai untuk kasus beberapa
jalan di kabupaten bekasi.
Jendulan melintang
(Road Humps) atau polisi tidur merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas yang
berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan lalu lintas untuk menurunkan
kecepatan pada daerah yang memiliki kondisi geometrik atau tata guna lahan yang
kurang menguntungkan, sampai 40%. Jendulan melintang berupa peninggian sebagian
badan jalan yang melintang terhadap sumbu jalan dengan lebar, tinggi, dan
kelandaian tertentu. Jendulan melintang jalan adalah peninggian melintang
permukaan jalan yang digunakan untuk mengendalikan kecepatan kendaraan
(Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, 2004). Fasilitas polisi tidur dikenal
dengan berbagai jenis, diantaranya Speed Bump, Speed Hump,danSpeed Tables (Flat
Top Speed Hump).
Permasalahan dapat
terjadi dalam pemasangan fasilitas polisi tidur yang tidak sesuai dengan
kriteria, seperti jalur yang memotong suatu tata guna lahan yang memiliki
tingkat aktivitas tinggi (masih merupakan suatu sistem kegiatan, dengan
intensitas penyeberangan tinggi), dalam pelaksanaan pada jalan local (dapat
dilaksanakan untuk jalan searah maupun dua arah, baik terpisah maupun tidak
terpisah), mengenai material bahan yang digunakan serta jarak/spasidan dimensi
dari jendulan melintang itu sendiri.
Dalam penelitian ini
dilakukan penentuan jarak optimal jendulan melintang berseri dalam fungsinya
sebagai pereduksi kecepatan kendaraan pada suatu ruas jalan, dimana penilaian
jarak optimal tersebut ditinjau dari hasil kecepatan rata-rata yang dihasilkan
kendaraan saat berlalu lintas pada suatu ruas jalan terdapat jendulan
melintang. Dari hasil penelitian yang diperoleh tentu akan diketahui jarak
optimal jendulan melintang pada lokasi penelitian.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
diatas dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut :
1. apa
penyebab kedua belah pihak saling bersilisih ?
2. bagaimana
agar kedua belah pihak tidak berselisih ?
3. Tindakan
apa yang dilakukan oleh pengurus RT (Rukun Tetangga) ?
1.3 TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan
tugas ini adalah untuk mencari
permasalahan dan menyelesaikan masalah yang diteliti.
1.4
MANFAAT PENELITIAN
Menyelesaikan masalah
dengan cara bermusywarah dan hasil penilitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pemikiran sebagai bahan pelengkap dan penyempurnaan bagi study serta
berguna bagi penerapan suatu ilmu dilapangan khususnya bagi masyarakat atau
pengguna jalan untuk mematuhi rambu – rambu lalu lintas.
1.5
PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari penelitian terlalu luas
dan terbatasnya waktu, maka pembatasan masalah dalam penelitian ditentukan pada
beberapa hal, yaitu:
1. Lokasi
penelitian, dilakukan pada jalan santunan jaya 3 papan mas.
2. Jenis
jendulan melintang yang diteliti adalah speed bump.
3. Subjek
penelitian yaitu kendaraan warga sekitar.
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN
Rancangan sistematika
penulisan secara keseluruhan pada tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab,
uraian masing-masing bab adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang, latar belakang
penulisan,rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan masalah,
serta sistematika penulisan.
BAB II : ISI
Bab ini mencakup segala hal yang dapat
dijadikan sebagai dasar teori dalam pembahasan mengenai efektifitas jarak optimal
jendulan melintang berseri dalam mereduksi (mengurangi) kecepatan lalu lintas.
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini
merupakanpenutup yang berisikan tentang kesimpulan penelitian yang telah
diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya sehingga didapatkan pula saran
yang tepat mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan.
BAB II
ISI
2.1 PERMASALAHAN SOSIAL
Permasalahan
sosial yang terjadi saat ini adalah, kesalah pahaman
yang terjadi kurangnya komunikasi
antara warga Papan Mas dengan warga Kp.Siluman, yang disebabkan oleh pembuatan
polisi tidur yang dibuat di daerah Papan Mas. Warga Kp.Siluman geram dikarenakan
warga Papan Mas tidak merudingkan terlebih dahulu tentang pembuatan polisi
tidur yang dibuat di daerah Papan Mas, warga Kp.Siluman merasa dirugikan karena
dengan adanya polisi tidur tersebut membuat perjalanan mereka terhambat
dikarenakan posisi polisi tidur tersebut berada disebuah turunan, sehingga
membuat mereka harus memperlambat laju kendaraannya. Akan tetapi dibalik kontra
yang diutarakan warga Kp.Siluman, warga Papan Mas pun merasa geram dengan
tingkah laku para pengendara yang mayoritasnya dari warga Kp.Siluman, mereka
mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan yang tinggi, sedangkan banyaknya
anak-anak yang bermain disekitar jalan tersebut, dan juga sering kali dengan
sengaja mereka membuat jalanan tersebut sebagai ajang test drive kendaraan
mereka, sehingga menimbulkan suara yang sangat mengganggu warga Papan Mas. Oleh
karena itu warga Papan Mas membuat polisi tidur dijalan tersebut.
2.2 KRONOLOGI PERMASALAHAN
Setelah
selesainya pembuatan polisi tidur,munculah permasalahan yang di keluhkan oleh
Kp.siluman yang merasa dirugikan karena dengan adanya pembuatan polisi tidur yang terlalu tinggi
menurut mereka. Sehingga warga kp.siluman mendatangi rumah ketua RT setempat
dengan maksud untuk menyampaikan bentuk protes mereka terhadap pembuatan polisi
tidur yang dianggap mengganggu warga kp.siluman.
2.3 DESKRIPSI LOKASI
Lokasi
pembuatan polisi tidur di Perumahan Santunan Jaya,RT
007 RW 001, Kel. Mangun Jaya,Kec. Tambun Selatan,Kab.Bekasi
provinsi Jawa Barat Indonesia
2.4 HASIL PENELITIAN
Pada
akhir nya semua pihak yang terlibat dikumpulkan untuk bermusyawarah bersama.
Pihak-pihak tersebut menyampaikan ide nya secara bergantian . akhirnya Solusi yang dapat disimpulkan dari permusyawarahan antara
kedua pihak adalah dengan cara memperendah tinggi dari pada polisi tidur
tersebut. .
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
dan Saran
Jadi kesimpulan yang dapat diambil oleh
peneliti mengenai pembuatan polisi tidur di daerah Papan mas , harus mengadakan
perundingan terlebih dahulu antar warga dengan ketua Rt setempat agar tidak ada kesalah pahaman antara warga ,
dan juga harus memenuhi spesifikasi pembuatan
polisi tidur agar sesuai dengan kesepakatan bersama.
DAFTAR FUSTAKA
-
KETUA RT PERUM SANTUNANJAYA BAPAK ARWAN
0 komentar:
Posting Komentar