Rabu, 24 Juni 2015

Penelitian masalah sosial (speed bump) di suatu kampung



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah penelitian tentang permasalahan yang terjadi antara warga Kp.Siluman dan Perumahan Papan Mas. Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok yang ditujukan kepada mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan (Softskill). Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar secara mandiri yang ditunjukan kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui tentang latar belakang dan ruang lingkup pembahasan dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi pembelajaran dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Mudah – mudahan makalah penelitian Pendidikan Kewarganegaraan yang telah kami buat dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca.
                                                                                               



Bekasi , 11 juni 2015
                                                                                   

                                                                       






DAFTAR ISI
Cover………………………………………………………..    i
Kata Pengantar…………………………………………….    ii
Daftar Isi……………………………………………………    iii
BAB I         Pendahuluan
            1.1       Latar Belakang…………………………………        1
            1.2       Rumusan Masalah……………………………..         2
            1.3       Tujuan Penelitian………………………………        3
            1.4       Manfaat Penelitian……………………………..        3
            1.5       Pembatasan Masalah…………………………...        3
            1.6       Sistematika Penulisan………………………….        3
BAB II       Isi      
            2.1       Permasalahan Sosial……………………………        5
            2.2       Kronologi Permasalahan……………………….        5
            2.3       Deskripsi Lokasi……………………………….        5
            2.4       Hasil Penelitian………………………………...        5
BAB III      Penutup
            3.1       Kesimpulan dan Saran………………………….       6




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Di Dunia ini manusia tidak akan bisa hidup sendiri, manusia akan terus hidup berdampingan dengan manusia lainya agar terciptanya kehidupan yang seimbang. Dibalik indahnya hidup berdampingan, manusia mempunyai masalah tersendiri, tak bisa dipungkiri bahwa gesekan-gesekan horizontal yang terjadi di lingkungan kita hidup merupakan akibat dari tidak adanya kepercayaan dan saling toleransi terhadap satu sama lain, sehingga manusia cenderung mencari cara-cara dan alternatif lain yang dinilai singkat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. Dari berbagai kasus, keributan sering kali terjadi karena perselisihan-perselisihan kecil yang penyelesaiannya tidak pernah tuntas dan pada akhirnya akan menimbulkan keributan yang berkepanjangan dan yang lebih parahnya lagi adalah sampai memakan korban jiwa maupun harta, sehingga manusia dalam hal ini selalu menyelesaikan konflik-konflik tersebut melalui sudut pandang mereka tidak terkecuali pada daerah bekasi yang merupakan bagian dari provinsi jawa barat, Indonesia. bekasi juga sebagai wilyah  yang memiliki keberagaman suku dan budaya serta sebagai kota industri terbesar di asia. Dalam pesatnya perkembangan industri di bekasi, tentu saja meningkatkan kepadatan arus lalu lintas. Seiring semakin padatnya  arus lalu lintas tentu terdapat pula dampak negatif. Pemerintah berupaya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam berkendara seperti kondisi jalan yang baik dan pemasangan fasilitas pengendali dan pengaman pemakai jalan seperti jendulan melintang (polisi tidur) yang mampu memberi akses nyaman dan aman bagi pengendara. Fenomena jendulan melintang pada masyarakat Indonesia sudah lama dikenal. Maksud pembuatan jendulan melintang pada mulanya sebagai pengendali kecepatan bagi kendaraan yang lewat, sedangkan tujuannya untuk keselamatan. Keselamatan warga juga si pengendara, namun hal tersebut tidak sesuai untuk kasus beberapa jalan di kabupaten bekasi.


Jendulan melintang (Road Humps) atau polisi tidur merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas yang berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan lalu lintas untuk menurunkan kecepatan pada daerah yang memiliki kondisi geometrik atau tata guna lahan yang kurang menguntungkan, sampai 40%. Jendulan melintang berupa peninggian sebagian badan jalan yang melintang terhadap sumbu jalan dengan lebar, tinggi, dan kelandaian tertentu. Jendulan melintang jalan adalah peninggian melintang permukaan jalan yang digunakan untuk mengendalikan kecepatan kendaraan (Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, 2004). Fasilitas polisi tidur dikenal dengan berbagai jenis, diantaranya Speed Bump, Speed Hump,danSpeed Tables (Flat Top Speed Hump).
Permasalahan dapat terjadi dalam pemasangan fasilitas polisi tidur yang tidak sesuai dengan kriteria, seperti jalur yang memotong suatu tata guna lahan yang memiliki tingkat aktivitas tinggi (masih merupakan suatu sistem kegiatan, dengan intensitas penyeberangan tinggi), dalam pelaksanaan pada jalan local (dapat dilaksanakan untuk jalan searah maupun dua arah, baik terpisah maupun tidak terpisah), mengenai material bahan yang digunakan serta jarak/spasidan dimensi dari jendulan melintang itu sendiri.
Dalam penelitian ini dilakukan penentuan jarak optimal jendulan melintang berseri dalam fungsinya sebagai pereduksi kecepatan kendaraan pada suatu ruas jalan, dimana penilaian jarak optimal tersebut ditinjau dari hasil kecepatan rata-rata yang dihasilkan kendaraan saat berlalu lintas pada suatu ruas jalan terdapat jendulan melintang. Dari hasil penelitian yang diperoleh tentu akan diketahui jarak optimal jendulan melintang pada lokasi penelitian.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut :
1.      apa penyebab kedua belah pihak saling bersilisih ?
2.      bagaimana agar kedua belah pihak tidak berselisih ?
3.      Tindakan apa yang dilakukan oleh pengurus RT (Rukun Tetangga) ?

1.3  TUJUAN PENELITIAN
Tujuan tugas ini adalah untuk mencari permasalahan dan menyelesaikan masalah yang diteliti.

1.4 MANFAAT PENELITIAN
Menyelesaikan masalah dengan cara bermusywarah dan hasil penilitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran sebagai bahan pelengkap dan penyempurnaan bagi study serta berguna bagi penerapan suatu ilmu dilapangan khususnya bagi masyarakat atau pengguna jalan untuk mematuhi rambu – rambu lalu lintas.

1.5 PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari penelitian terlalu luas dan terbatasnya waktu, maka pembatasan masalah dalam penelitian ditentukan pada beberapa hal, yaitu:
1.      Lokasi penelitian, dilakukan pada jalan santunan jaya 3 papan mas.
2.      Jenis jendulan melintang yang diteliti adalah speed bump.
3.      Subjek penelitian yaitu kendaraan warga sekitar.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Rancangan sistematika penulisan secara keseluruhan pada tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, uraian masing-masing bab adalah sebagai berikut:

BAB I :           PENDAHULUAN
  Bab ini berisi tentang, latar belakang penulisan,rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.
 BAB II :         ISI
 Bab ini mencakup segala hal yang dapat dijadikan sebagai dasar teori dalam pembahasan mengenai efektifitas jarak optimal jendulan melintang berseri dalam mereduksi (mengurangi) kecepatan lalu lintas.


BAB III :        KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakanpenutup yang berisikan tentang kesimpulan penelitian yang telah diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya sehingga didapatkan pula saran yang tepat mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan.





BAB II
ISI
2.1 PERMASALAHAN SOSIAL
      Permasalahan sosial yang terjadi saat ini adalah, kesalah pahaman yang terjadi kurangnya komunikasi antara warga Papan Mas dengan warga Kp.Siluman, yang disebabkan oleh pembuatan polisi tidur yang dibuat di daerah Papan Mas. Warga Kp.Siluman geram dikarenakan warga Papan Mas tidak merudingkan terlebih dahulu tentang pembuatan polisi tidur yang dibuat di daerah Papan Mas, warga Kp.Siluman merasa dirugikan karena dengan adanya polisi tidur tersebut membuat perjalanan mereka terhambat dikarenakan posisi polisi tidur tersebut berada disebuah turunan, sehingga membuat mereka harus memperlambat laju kendaraannya. Akan tetapi dibalik kontra yang diutarakan warga Kp.Siluman, warga Papan Mas pun merasa geram dengan tingkah laku para pengendara yang mayoritasnya dari warga Kp.Siluman, mereka mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan yang tinggi, sedangkan banyaknya anak-anak yang bermain disekitar jalan tersebut, dan juga sering kali dengan sengaja mereka membuat jalanan tersebut sebagai ajang test drive kendaraan mereka, sehingga menimbulkan suara yang sangat mengganggu warga Papan Mas. Oleh karena itu warga Papan Mas membuat polisi tidur dijalan tersebut.
2.2 KRONOLOGI PERMASALAHAN
       Setelah selesainya pembuatan polisi tidur,munculah permasalahan yang di keluhkan oleh Kp.siluman yang merasa dirugikan karena dengan adanya pembuatan polisi tidur yang terlalu tinggi menurut mereka. Sehingga warga kp.siluman mendatangi rumah ketua RT setempat dengan maksud untuk menyampaikan bentuk protes mereka terhadap pembuatan polisi tidur yang dianggap mengganggu warga kp.siluman.
2.3 DESKRIPSI LOKASI
       Lokasi pembuatan polisi tidur di Perumahan Santunan Jaya,RT 007 RW 001, Kel. Mangun Jaya,Kec. Tambun Selatan,Kab.Bekasi provinsi Jawa Barat Indonesia
2.4 HASIL PENELITIAN
       Pada akhir nya semua pihak yang terlibat dikumpulkan untuk bermusyawarah bersama. Pihak-pihak tersebut menyampaikan ide nya secara bergantian . akhirnya Solusi yang dapat disimpulkan dari permusyawarahan antara kedua pihak adalah dengan cara memperendah tinggi dari pada polisi tidur tersebut. .



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran
       Jadi kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti mengenai pembuatan polisi tidur di daerah Papan mas , harus mengadakan perundingan terlebih dahulu antar warga dengan ketua Rt setempat  agar tidak ada kesalah pahaman antara warga , dan juga  harus memenuhi spesifikasi pembuatan polisi tidur agar sesuai dengan kesepakatan bersama. 




 DAFTAR FUSTAKA
-          https://maps.google.com/
-          https://www.google.co.id/
-          https://translate.google.co.id

-          KETUA RT PERUM SANTUNANJAYA BAPAK ARWAN

0 komentar:

Posting Komentar